Kamis, 17 Januari 2019

MATERI GEOGRAFI BAB 2 SEM 1 PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN,INDRAJA,DAN SIG

 BAB 2
 PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN,INDRAJA,DAN SIG
 
A. Dasar-Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi
Peta merupakan data yang bersifat universal, karena dapat digunakan sebagai objek penelitian dalam pengindraan jauh selain citra. Peta juga dapat digunakan dalam sistem informasi geografi. Sebaliknya, peta juga dihasilkan dari pengindraan jauh dan sistem informasi geografi. Berikut diuraikan tentang dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografi (SIG).
1. Dasar-Dasar Pemetaan
Untuk membuat peta yang baik, harus dapat menguasai teknik-teknik pembuatan peta yang benar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta, yaitu sebagai berikut.
a. Syarat-syarat peta yang benar
Agar dapat dikatakan sebagai sebuah peta, maka unsur-unsur berikut harus dipenuhi.
1) Judul 7) Inset
2) Skala 8) Garis astronomis
3) Tanda arah/orientasi 9) Garis tepi
4) Simbol 10) Sumber dan tahun pembuatan
5) Lettering 11) Tata Warna
6) Legend
b. Pembuatan Peta
Peta dapat dibuat dengan cara sederhana, namun harus sesuai kaidah yang berlaku dalam pembuatan peta. Artinya, peta yang dibuat harus bisa mempresentasikan objek yang dipetakan.
1) Syarat-syarat membuat peta
Berikut syarat-syarat peta yang benar.
a) Arahnya benar dan tepat ( orientasi).
b) Jaraknya benar (skala).
c) Bentuknya benar (proyeksi).
d) Luasnya benar (koordinat, skala).
e) Ada keterangan singkat (legenda, inset, lettering).
2) Proses pembuatan peta
Hal-hal yang perlu dirumuskan dalam proses pembuatan peta yaitu sebagai berikut.
a) Menentukan jenis peta yang akan dibuat.
b) Menentukan bentuk proyeksinya.
c) Menentukan skalanya.
d) Merumuskan lambang atau simbol yang diperlukan.
e) Pengumpulan data, yaitu dengan cara pengukuran luas, tinggi, dan kemiringan permukaan bumi yang akan dipetakan.
f) Penggambaran hasil pengumpulan data dalam rancangan peta.
g) Pencetakan/produksi peta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh adalah teknik dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu sasaran/objek, wilayah atau fenomena dengan menganalisa data yang diperoleh dari alat, tanpa menyentuh/kontak langsung dengan objek, wilayah atau fenomena yang dikaji.
a. Pengertian pengindraan jauh
Berikut ini beberapa definisi dari para ahli mengenai penginderaan jauh, yaitu sebagai berikut.
1) Lindgren
Penginderaan jauh adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis tentang bumi.
2) Welson dan Bufon
Penginderaan jarak jauh adalah suatu ilmu, seni, dan tekhnik untuk memperoleh informasi tentang objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek area dan gejala tersebut.
b. Jenis-jenis pengindraan jauh
Berdasarkan tempat atau wahana yang digunakan untuk melakukan penginderaan jauh dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Penginderaan jauh dari udara
Penginderaan jauh dari udara pada umumnya menggunakan pesawat terbang. Penginderaan melalui pesawat udara dengan sistem rekaman kamera dari pesawat terbang masih merupakan penyaji data yang potensial. Foto udara mempunyai kelebihan dibandingkan dengan foto satelit, foto udara dapat menyajikan data-data secara lebih rinci.
2) Penginderaan jauh dari ruang angkasa
Penginderaan jauh dari ruang angkasa menggunakan satelit, merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi atau data tentang keadaan permukaan bumi dengan sensor buatan yang ditempatkan pada satelit yang mengorbit bumi. Penginderaan jauh melalui satelit memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang diradiasikan dari matahari. Penginderaan jauh dilakukan dengan pesawat udara dan satelit dapat memberi keuntungan antara lain pengadaan data relatif tepat, mudah dan murah serta data-data gesfer yang terjadi atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer lebih mudah diperoleh.
c. Sensor dan wahana pengindraan jauh
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Sensor fotografik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit).
2) Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
3. Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah ystem khusus untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
a. Pengertian menurut ahli
Istilah Sistem Informasi Geografi (SIG) banyak digunakan dan tidak asing lagi di kalangan ahli geografi (geograf), yaitu proses pembuatan peta digital dengan menggunakan komputer. Namun, pada intinya, SIG tidak hanya digunakan untuk membuat peta saja, melainkan lebih dari itu, SIG digunakan dalam pengolahan data keruangan dengan menggunakan komputer.
Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Berikut definisi-definisi SIG menurut para ahli.
1) Menurut Aronaff, SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
2) Menurut Burrough, SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
2) Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
3. Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah ystem khusus untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
a. Pengertian menurut ahli
Istilah Sistem Informasi Geografi (SIG) banyak digunakan dan tidak asing lagi di kalangan ahli geografi (geograf), yaitu proses pembuatan peta digital dengan menggunakan komputer. Namun, pada intinya, SIG tidak hanya digunakan untuk membuat peta saja, melainkan lebih dari itu, SIG digunakan dalam pengolahan data keruangan dengan menggunakan komputer.
Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Berikut definisi-definisi SIG menurut para ahli.
1) Menurut Aronaff, SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
2) Menurut Burrough, SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
b. Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sebagai sistem informasi, SIG mempunyai komponen-komponen yang digunakan dalam pengolahan data geografis. Komponen dalam sistem ini saling berkaitan satu sama lain. Berikut komponen-komponen tersebut.
1) Data
Terdapat dua jenis data yang dapat diolah menggunakan SIG, yaitu data spasial dan data non spasial (atribut)
2) Hardware (perangkat keras)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang menjadi bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Semakin besar spesifikasi perangkat keras maka akan semakin cepat operasi yang dijalankan.
3) Software (perangkat lunak)
Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisis, memvisualisasikan data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang biasa digunakan untuk pengolahan SIG yang paling terkenal adalah ArcGIS. Namun demikian, software tersebut memiliki lisensi yang mahal. Ada beberapa software open source yang dapat digunakan untuk pengolahan SIG adalah OpenGeo Suite, QuantumGIS, Geoserver, Geoexplorer, Openlayers, dan lainnya.
4) Manusia
Manusia menjadi poin penting dari SIG. Hal ini disebabkan manusia yang menjadi perencana dan pengguna SIG. Sumber daya manusia sangat mempengaruhi terhadap proses mendesain, pengolahan, hingga pemanfaatan SIG itu sendiri.
5) Metode
Metode yang digunakan akan berbeda tergantung permasalah SIG. Penggunaan konsep geografi untuk menganalisis setiap permasalahan yang terjadi. Sebagai gambaran umum, metode untuk melakukan analisis data vektor berbeda dengan metode untuk melakukan analisis data raster.

0 komentar:

Posting Komentar