SEJARAH SEBAGAI ILMU
Sejarah sebagai peristiwa
Artinya sejarah adalah suatu fakta, kejadian dan kenyataan yang
benar-benar terjadi pada masa lampau yang kemudian digunakan untuk
merekonstruksi kejadian pada masa tersebut. Sejarah adalah gambaran
tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun
secara ilmiah, meliputi kurun waktu tertentu, diberi tafsiran, dan
dianalisis kritis sehingga mudah dipahami dan dimengerti. Persitiwa
dalam sejarah harus benar-benar terjadi pada masa lalu, yang bisa
diperoleh dari berbagai sumber sejarah.
Manusia pada umumnya tidak dapat mengingat seluruh kejadian yang
dialaminya dan tidak selamanya ia dapat diingat suatu kejadian saja
secara lengkap. Maka dari itu banyak kejadian di masa lampau ”hilang”
dan diantara yang ”hilang’ itu sebagian besar belum dapat ditemukan
kembali. Tulisan adalah alat yang diciptakan manusia untuk menyatakan
pikirannya. Tulisan dapat bertahan jauh lebih lama daripada ucapan.
Tulisan membantu manusia dalam mengingat-ingat. manusia dengan ingatan
terbatas dapat menyimpan kejadian-kejadian yang dialaminya didalam
tulisan. Dalam sejarah dengan sendirinya tulisan menduduki tempat yang
penting dalam arti sempit sejarah juga berarti zaman ketika manusia
telah mengenal tulisan.
Sejarah sebagai kisah
Artinya kejadian masa lalu dibangun kembali berdasarkan ingatan atau
penafsiran seseorang. Sejarah sebagai kisah merupakan gambaran masa lalu
tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial,
yang disusun secara ilmiah meliputi urutan fakta masa tersebut, dengan
diberi tafsiran serta penjelasan yang memberi pengertian tentang apa
yang telah berlalu itu. Dalam hal ini suatu peristiwa sejarah pada masa
lalu yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian dilakukan penafsiran
terhadap kejadian tersebut. Kemudian diceritakan kembali kepada generasi
selanjutnya dengan berbagai penafsiran yang berbeda antara sejarawan
satu dengan yang lainnya.
Sejarah sebagai kisah merupakan cerita, kesan, memori tafsiran tentang
peristiwa pengalaman masa lalu. Sejarah yang dikenal sehari-hari itu
bagi orang banyak adalah sejarah sebagai ceritera karena itu sifatnya
tergantung pada siapa yang menceritakan. Manusia sebagai pencerita
memiliki kepribadian yang beraneka ragam walauoun biasanya orang yang
menyusun cerita sejarah berpendirian agar cerita itu benar-benar dapat
dipercayai dan obyektif tetapi pada kenyataannya mau tidak mau penulis
dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.
Sejarah sebagai ilmu
Artinya sejarah merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara
sistematis dan memiliki metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan suatu
kebenaran. Sejarah sebagai suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu
yang telah dialami manusia di waktu lampau dan yang telah meninggalkan
jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian terutama
diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini terutama yang
bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya, yang kemudian
disusun dalam suatu cerita sejarah. Sebagai suatu studi yang berusaha
untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami
(diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan) oleh manusia di masa lampau
yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri/diketemukan masa sekarang.
Sejarah sebagai ilmu harus memiliki objek yakni kejadian manusia dimasa
lalu, metode tersendiri, dan pokok permasalahan. Metode khas sejarawan
untuk merekonstruksi secara kritis, analitis,imajinatif masa lampau
manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti tulisan, rekaman. Di dalam
metodologi penulisan sebuah sejarah menggunakan berbagai tahapan.
Tahapan penulisan sejarah yaitu mengumpulkan sumber (heuristic),
menyeleksi sumber (verifikasi/kritik), penafsiran sumber (interpretasi)
dan penulisan peristiwa sejarah (Historiografi).
Sejarah sebagai seni
Sejarah bisa diajarkan melalui seni yang menarik untuk dipelajari.
Penulisan sejarah sebagai seni menjadi petunjuk moral bagi pembacanya
karena sejarawan harus memiliki seni tersendiri dalam menyampaikan
kisah-kisah sejarah bagi pembacanya. Sejarah apabila diceritakan begitu
saja akan terasa hambar. Seorang sejarahwan yang baik akan mampu membawa
orang yang membaca sejarah seolah-olah melihat, mendengar, dan merasa
secara langsung ketika membaca atau mendengarkan peristiwa sejarah.
Seorang sejarawan yang tidak memiliki cita rasa seni, membuat tulisannya
terkesan membosankan dan tidak menarik. Pada zaman dahulu sejarah
termasuk dalam ilmu sastra yang sangat erat kaitannya dengan seni.
0 komentar:
Posting Komentar