BAB 2
INDIVIDU,KELOMPOK DAN HUBUNGAN SOSIAL
INDIVIDU
Individu berasal dari kata
Yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Menurut A. Lysen
(dalam Rufikasari, 2013) kata individu bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan yang tidak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Sedangkan menurut kamus
sosiologi (2012:90), individu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri
sendiri secara fisiologi ia bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan
organik dengan sesamanya).
Dari pendapat tesebut dapat
disimpulkan bahwa individu merupakan seseorang atau pribadi orang yang
terpisah dari orang lain yang hidupnya berdiri sendiri, bersifat bebas
serta tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya ataupun orang
lain. Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, di dalam
dirinya selalu dilengkapi dengan raga, rasa, rasio, dan rukun.
Manusia sebagai individu selalu
berada ditengah-tengah kelompok sosial. Selain itu individu dapat
membentuk kepribadian yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Namun
tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi,
tetapi ada kalanya menjadi proses penghambat proses pembentukan pribadi.
Menurut Harton dan Hunt, kepribadian merupakan wujud perilaku
menyeluruh dari seseorang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat
diketahui bahwa kepribadian merupakan wujud perilaku manusia. Perilaku
dapat dibedakan dengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar
belakang perilaku yang ada dalam diri individu. Menurut
Koentjaraningrat (dalam Rufikasari, 2013) ada beberapa unsur kepribadian
, yaitu: pengetahuan, perasaan, dorongan naluri.
Individu yang berada
dilingkungan masyarakat dapat berkembang dan memiliki dua fungsi, yaitu
sebagai makhluk individual dan sebagai makhluk sosial
KELOMPOK SOSIAL
Suatu individu yang berada di
lingkungan masyarakat akan membentuk kelompok yang saling mempengaruhi.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial merupakan
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling
berinteraksi. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial
adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena
adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling
mempengaruhi. Dari pengertian menurut para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang
memiliki persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir
secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaannya.
Lahirnya kelompok sosial
disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk berhubungan, tapi tidak semua
hubungan tersebut dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono
Soekanto mengemukakan persyaratan terbentuknya kelompok sosial, yaitu :
- Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok
- Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berubah nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Mac Iver, kelompok sosial
adalah : “kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan
sosialisasi, dimana manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan
bersama berdasarkan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi dan
memilki kebersamaan tolong menolong.”
Dalam pembentukan kelompok
sosial ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah
kepentingan yang sama, darah dan keturunan yang sama, geografis, dan
daerah asal yang sama. Dalam sosiologi, terdapat beberapa bentuk
kelompok sosial yang saling mempengaruhi, yaitu sebagai berikut:
- In group dan out group
In group merupakan kelompok sosial
dimana individu mengidentifikasi dirinya sendiri, misalnya kearah
persahabatan, kerjasama, maupun rasa tanggung jawab. Sedangkan out group
merupakan sikap antipati dengan anggota kelompok lainnya.
- Kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer merupakan
kelompok kecil yang para anggotanya saling kenal secara akrab sebagai
pribadi yang unik. Kelompok primer sifatnya sederhana. Sedangkan
kelompok sekunder merupakan hubungan sosial yang sifatnya formal dan
memiliki orientasi tujuan yang sama.
- Paguyuban (gemeinscaft) dan Patembayan (gesellscaft)
Paguyuban merupakan kehidupan
yang anggotanya diikat oleh hubungan batin dan bersiafat alamiah.
paguyuban memiliki sifat intimasi (keakraban), homogenitas (kesamaan),
face to face dan kesamaan kepentingan. Sedangkan patembayan merupakan
kehidupan publik sebagai orang yang secara kebetulan hadir bersama
tetapi masing-masing tetap mandiri. Patembayan bersifat sementara dan
semu
- Kelompok formal dan kelompok informal
Kelompok formal merupakan
organisasi kelompok yang resmi dan norma-normanya dinyatakan dalam
bentuk tertulis. Sementara kelompok informal merupakan organisasi
kelompok yang tidak resmi serta tidak mempunyai struktur dan organisasi
yang pasti.
- Membership group dan reference group
Membership group merupakan
kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi kelompok anggota
tersebut. Sedangkan reference group merupakan kelompok sosial yang
menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
HUBUNGAN SOSIAL
Di dalam hubungan sosial
adanya sebuah interaksi sosial diantara masyarakat. Interaksi antar
manusia terjadi karena manusia saling membutuhkan. Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan
antar individu, antara individu dan kelompok, atau antar kelompok (John
Lewis Gillin).
Ciri-ciri Interaksi Sosial sebagai berikut.
- Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain
- Adanya kontak sosial dan komunikasi
- Bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan
- Ada penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial
- Pola interaksi sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektivitas, efisiensi, penyesuaian diri kepada kebenaran.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kontak sosial memiliki sifat-sifat
diantaranya yaitu kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif dan
kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder.
Komunikasi
Komunikasi memiliki lima unsur-unsur pokok diantaranya yaitu komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek.
Faktor-faktor pendorong interaksi sosial. Interaksi sosial dilandasi oleh faktor psikologis yaitu
- Imitasi
- Sugesti
- Identifikasi
- Simpati
- Empati
Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin, interaksi sosial berlangsung di dalam dua jenis proses sosial yaitu
- Proses Asosiatif
Mengarah pada persatuan atau integrasi sosial. Proses asosiatif meliputi bentuk-bentuk antara lain :
- Kerja sama, sebagai usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
- Akomodasi, sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antar individu atau antar kelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
- Asimilasi, usaha mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu tujuan kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.
- Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
- Proses Disosiatif
Proses oposisi, cara melawan seseorang
atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu. Proses sosial
disosiatif memiliki tiga bentuk yaitu persaingan, kontroversi dan
pertentangan.
Status dan Peran dalam Interaksi Sosial
Status (Kedudukan)
Menurut Ralf Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status :
- Ascribed status
- Achieved status
- Assigned
Peran
Peran merupakan aspek dinamis
dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh
pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban
sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peran tidak dapat
dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status
tanpa peran.
0 komentar:
Posting Komentar