DAMPAK PERGAULAN BEBAS
Walaupun tidak
sesuai dengan norma dan ajaran di Indonesia, pergaulan bebas zaman
sekarang sudah mulai seperti gaya hidup remaja pada umumnya.
Seiring
bertambahnya usia, berbagai pengalaman baru terus bertambah menjadi
bagian hidup. Setiap orang pasti mengalami masa pubertas dan melewati
masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.
Saat remaja,
orang-orang tentu mulai mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis,
dan memiliki keinginan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuh mereka.
Pada masa
pubertas, para remaja mulai mengalami perkembangan seksual. Kematangan
organ seksualnya mulai berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan
keturunan) maupun reaksi (mendapatkan kesenangan).
Jika Anda pernah menonton film Akibat Pergaulan Bebas, Anda pasti sudah tahu gelapnya kehidupan para remaja zaman sekarang.
Pergaulan
bebas di kalangan pelajar sangat marak terjadi di Indonesia, hal ini
dikarenakan para pelajar belum mempunyai kontrol pikiran dan emosi yang
matang.
Selain belum
mempunyai kontrol pikiran dan emosi yang matang, mereka juga mudah
terpengaruh. Maraknya pergaulan bebas zaman sekarang semakin meresahkan
pemerintah dan organisasi masyarakat di Indonesia.
Salah satu yang paling disoroti oleh masyarakat adalah fenomena seks bebas pada remaja.
Artikel
pergaulan bebas ini dibuat sebagai sebuah makalah yang memberikan
pembahasan seputar pergaulan bebas di Indonesia dari segi pengertian,
dampak negatif, akibat, contoh, bahaya, cara mengatasi, dan penyebabnya.
PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), pergaulan berarti kehidupan berteman
atau bermasyarakat. Sedangkan bebas adalah lepas dan tidak terhalang,
sehingga dapat berbicara, bergerak, dan berbuat sesuatu dengan leluasa,
tanpa terikat oleh aturan.
Dari kedua makna ini bisa ditarik kesimpulan bahwa..
Arti pergaulan
bebas adalah sebuah perilaku pertemanan yang tidak terikat oleh aturan
dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, dalam hal ini adalah
adat ketimuran yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
Jika dilihat
dari segi agama, pergaulan bebas berarti suatu bentuk pergaulan yang
tidak menjadikan ajaran agama sebagai dasar, atau dengan kata lain tidak
sesuai dengan ajaran agama.
Webster
mengatakan bahwa terdapat 2 jenis pergaulan, yaitu pergaulan normatif
(taat aturan) dan pergaulan non normatif (bebas aturan).
Pergaulan
normatif adalah jenis pergaulan yang patuh dan terikat oleh norma sosial
yang berlaku di masyarakat. Sedangkan arti pergaulan non-normatif atau
pergaulan bebas adalah, interaksi sosial dan perilaku di luar norma yang
berlaku di masyarakat, atau ‘bebas dari aturan’.
AKIBAT, DAMPAK NEGATIF, DAN BAHAYA PERGAULAN BEBAS DI INDONESIA
Istilah
pergaulan bebas di Indonesia banyak digunakan di Indonesia sejak
pertengahan tahun 60-an. Pada masa itu, era globalisasi menjadikan
budaya barat bisa dengan mudah masuk ke Indonesia. Terutama informasi
dari dunia hiburan, seperti film dan musik, yang disebarkan melalui
media cetak dan elektronik.
Banjirnya informasi tersebut memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak negatif
terjadi karena remaja Indonesia tidak mampu menyaring banjir informasi
yang mereka terima. Mereka menelannya mentah-mentah, tanpa memedulikan
norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Jika hal ini
dibiarkan, bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal. Karena remaja
sebagai generasi penerus bangsa terjebak dalam pergaulan negatif yang
dapat menghancurkan masa depannya.
Salah satu
dampak negatif pergaulan bebas yang utama adalah karena seks bebas dapat
memberikan risiko lebih besar terkena penyakit menular seksual (PMS)
seperti HIV/AIDS, yang sampai saat ini belum ditemukan penawarnya.
Sementara itu,
kecanduan narkoba akan menimbulkan menurunnya kualitas seseorang. Tanpa
keterampilan, orang tidak akan bisa bekerja. Dengan begitu, dia akan
menghalalkan segala cara untuk mencari nafkah. Meskipun harus mencuri,
merampok, bahkan
MACAM-MACAM CONTOH PERGAULAN BEBAS ZAMAN SEKARANG DI INDONESIA
Seperti yang
telah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, pergaulan bebas di Indonesia
sudah semakin meresahkan. Dalam kehidupan sehari-hari juga sering
ditemui fenomena pergaulan bebas menjangkiti para remaja.
Contoh pergaulan bebas remaja Indonesia, antara lain:
- Seks bebas, melakukan perbuatan zina di luar nikah, tanpa pengaman, serta bertukar-tukar pasangan
- Tawuran sesama pelajar baik itu dengan adu pukul atau menggunakan senjata tajam
- Merokok dan penyalahgunaan narkoba
- Keluar rumah, hidup di jalanan dan putus sekolah
- Dugem (dunia gemerlap), atau clubbing, yaitu berkunjung ke diskotik atau klub malam, di mana merupakan gerbang menuju bentuk pergaulan bebas lainnya. Dugem adalah hiburan malam yang umumnya tidak dibatasi dengan norma-norma sosial masyarakat penganut budaya timur.
CARA MENGATASI DAN MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS DI INDONESIA
Dengan
berbagai bahaya pergaulan bebas, ada baiknya jika masalah tersebut
segera ditanggulangi. Untuk itu, berikut adalah beberapa kiat agar
remaja dan pelajar bisa terhindar dari pergaulan bebas:
- Meningkatkan iman dan takwa
- Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
- Melatih kedisiplinan
- Tidak pilih-pilih teman, tetapi memilih pergaulan
- Memperluas wawasan dan ilmu, serta pengetahuan tentang budi pekerti
Agar para remaja dapat terhindar dari pergaulan bebas sepenuhnya, tentu diperlukan bantuan dari pihak lain, seperti:
- Keluarga
Orang tua
wajib menjaga keakraban dengan anak. Keluarga yang harmonis dan penuh
kasih sayang akan membuat anak merasa nyaman dan dikasihi.
Kebanyakan para remaja yang terjerumus ke pergaulan bebas adalah mereka yang berasal dari keluarga broken home, atau orang tua bercerai. Remaja tersebut mencari kasih sayang dari pasangannya sebagai pelampiasan emosi.
- Masyarakat
Kesadaran
masyarakat mengenai masalah pergaulan bebas perlu ditingkatkan.
Penerapan norma-norma sosial juga harus terus ditingkatkan.
Masyarakat yang rukun, rasa saling memiliki dan kekeluargaan, merupakan lingkungan yang baik bagi perkembangan anak.
- Pemerintah
Pemerintah dan negara wajib membuat peraturan untuk mengatasi dan mencegah pergaulan bebas yang bisa merusak moral bangsa.
FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS DI INDONESIA
Pergaulan
bebas selalu identik dengan perilaku negatif yang dilakukan oleh remaja.
Para ahli berpendapat bahwa, seseorang bisa disebut remaja jika berusia
antara 16 sampai 24 tahun.
Di mana pada
usia tersebut, seseorang masih menjalani proses pencarian jati diri dan
pola hidup yang paling sesuai untuk dirinya, karena belum memiliki
kematangan emosi dan pikiran.
Pergaulan bebas disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Kondisi Keluarga
Keluarga memegang peranan terpenting dalam pembentukan karakter seseorang, khususnya remaja.
Penyebab
pergaulan bebas paling sering berawal dari kekecewaan seorang remaja
pada kondisi keluarganya. Misalnya, karena orang tua terlalu sibuk atau
akibat rumah tangga yang retak.
Orang tua yang tidak mempunyai waktu untuk keluarganya akan membuat buah hati mereka merasa kurang kasih sayang dan perhatian.
Tingkat
pendidikan dan ekonomi keluarga juga turut memengaruhi pendidikan dan
kepribadian anak. Anak yang tidak diberikan pendidikan layak, lebih
rentan terjerumus dalam pergaulan bebas.
- Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik, dan hal ini juga berlaku sebaliknya.
Jika
lingkungan tempat tinggal kurang kondusif, seperti pemukiman kumuh atau
daerah rawan konflik, hal ini akan membuat suasana tidak nyaman.
Sehingga membuat anak lebih sering menghabiskan waktunya di luar dan
bebas tanpa pengawasan.
- Kondisi Pergaulan dan Teman
Teman dapat mendorong para remaja untuk mencapai kesuksesan atau menarik para remaja ke dalam limbah dosa.
Ketika
lingkaran pergaulan berisi remaja-remaja yang senang berhura-hura,
pastinya para remaja akan terpengaruh untuk ikut berhura-hura karena
berpikir bahwa hal tersebut adalah hal yang lumrah.
- Banjir Informasi
Akses internet
yang luas pada saat ini membuat informasi dapat dengan mudah diperoleh.
Namun, banjir informasi jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan
wawasan budi pekerti, akan berakibat buruk.
Apalagi jika tidak ada kontrol yang baik terhadap informasi yang sesuai bagi remaja.
- Kurangnya Kesadaran
Pada umumnya
remaja masih labil, dan belum memiliki pendirian tetap. Pengaruh negatif
dari teman, televisi, internet, dan sebagainya, akan semakin mudah
menjerumuskan remaja ke dalam pergaulan bebas.
0 komentar:
Posting Komentar