BAB 7
WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NKRI
A.
Pengertian Wawasan
Nusantara
Banyak pengertian tentang Wawasan
Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan
menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun
1999 sebagai berikut.
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari
kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa
artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara
dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua
benua, ian yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra
Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan
sebagai pengganti nama Indonesia.
Sedangkan
terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :
a.
Menurut
prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.”
b.
Menurut
GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.
Menurut
kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang dibuat
Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.”
Berdasarkan
pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara berarti cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan Nusantara
sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnyamerupakan perwujudan dari
kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan (HANKAM).
1.
Hakikat Wawasan
Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan
nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap
warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak
secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian
juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan
lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.
Kita
memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi,
hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan
kata lain, hakikat Wawasan Nusantara
adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa
hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan.
3. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan
Nusantara merupakan ketentuan
atau kaidah dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat
dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama
akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya
bangsa dan negara Indonesia. Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah
sebagai berikut.
a.
Kepentingan
yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama
bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain.
Sekarang, bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya,
dengan cara “adu domba” dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih
HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu
tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
b.
Keadilan.
Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik
perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.
c.
Kejujuran.
Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang
benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya.
Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.
d.
Solidaritas.
Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa
meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
e.
Kerja sama. Adanya
koordinasi, saling pengertian
yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik
kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik.
f.
Kesetiaan terhadap
kesepakatan bersama untuk
menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia yang
dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda
Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini sangat penting dan
menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Jika kesetiaan ini
goyah, dapat dipastikan persatuan dan kesatuan
akan hancur berantakan.
B.
Asas Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang
bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan
konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan
Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.
1.
Kedudukan
Wawasan
Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran
yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan
dalam upaya mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
2.
Fungsi
Wawasan
Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi
penyelenggaraan negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3.
Tujuan
Wawasan
Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat.
Nasionalisme yang tinggi disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan
Wawasan Nusantara.
C. Aspek Trigatra Wawasan Nusantara
a. Letak dan Bentuk Geografis
Indonesia
terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang
ditengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2
musim yaitu musim hujan dan kemarau.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk
ialah semua orang yang menempati suatu daerah tertentu. Kemampuan penduduk yang
tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman
terhadap pertahanan nasional. Tiga faktor kependudukan yang sangat berpengaruh
:
a.
Kelahiran (Natalitas)
b.
Kematian (Mortalitas)
c.
Perpindahan (Migrasi)
c. Keadaan dan kekayaan alam
Sifat unik
kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata.
Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada dua :
1.
Dapat diperbarui
Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang mampu
meperbaharui diri sendiri atau memiliki kuantitas yang tidak terhingga,
sehingga dapat di pakai terus menerus. Sumber daya alam tidak hanya dapat
dipakai sebagai energi alternatif, juga dipakai untuk kebutuhan manusia
lainnya. Berkit ini 12 contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
1. Matahari
Sinar
matahari adalah salah satu sumber energi yang dapat dipakai terus menerus,
karena jumlahnya yang tidak terbatas. Matahari adalah pusat dari galaksi bima
sakti (Baca: Bagian bagian Matahari dan Gambarnya). Panas matahari,
sering di pakai oleh rumah- rumah sebagai sumber energi untuk menghidupkan
pemanas air atau pemanas ruangan. Selain itu sinar matahari mulai di pakai
sebagai energi pembangkit listrik, karea jumlahnya yang tidak terbatas dan
ramah lingkungan.
2. Angin
Angin
adalah udara yang bergerak (Baca: Proses Terjadinya Angin dan Jenis-jenis Angin). Angin serng
dimanfaatkan sebagai energi alternatif seperti pembangkit listrik tenaga angin,
serta alat untuk sistem pengairan. Angin adalah salah satu sumber daya alam
yang memiliki kuantitas yang tidak terhingga. Sehingga angin dianggap sebagai
energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan.
3. Air
Air
adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki jumlah yang sangat banyak. Air
di indonesia sering dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Air juga
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
4. Tanah
Tanah
adalah salah satu sumber daya alam yang juga memiliki jumlah yang sangat
banyak(Baca: Manfaat Air Tanah bagi Kehidupan Manusia). Tanah di pakai
sebagai bagian dari pertanian, perkebunan, maupun pembangunan. Tanah atau pasir
juga di pakai sebagai alat untuk memasak. Di beberapa desa di Indonesia, tanah
atau pasir dianggap sebagai pengganti minyak untuk menggoreg kerupuk. Selain
itu oleh masyarakat di madura, tanah atau pasir dipakai sebagai tempat tidur
karena dianggap lebih sehat dan nyaman.
5. Tumbuhan
Tumbuhan
adalah salah satu makhluk hidup di bumi, dan dianggap sebagai salah satu sumber
daya alam. Tumbuhan mampu berkembang biak maupun di kembang biakkan oleh
manusia. Tumbuhan adalah salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
karena tumbuhan dapat berkembang biak. Baik oleh usaha sendiri maupun oleh
manusia.
6. Hewan Darat
Hewan
darat adalah hewan yang hidup di darat. Hewan darat adalah makhluk hidup yang
ada di bumi. Hewan darat adalh salah satu dari sumber protein bagi manusia.
Selain itu, hewan darat juga dapat menjadi alat transportasi dan alat utuk
membantu pekerjaan manusia, seperti sapi untuk membajak dan monyet untuk
memetik kelapa. Sama seperti tumbuhan, hewan darat mampu berkembang biak,
sehingga menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
7. Hewan Air
Hewan
laut adalah hewan yang hidup di air. Hewan air terbagi menjadi hewan air tawar
dan hewan air asin. Hewan air juga menjadi sumber protein bagi manusia. Hewan
air juga dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit. Seperti hewan darat,
hewan air juga mampu berkembang biak, sehingga dianggap sebagai sumber daya
alam yang dapat diperbaharui.
8. Ombak
Ombak
adalah aliran air laut yang bergulung- gulung akibat tiupan angin dan perbedaan
tekanan air laut. Ombak adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki jumlah
yang sangat banyak. Ombak dapat dipakai sebagai sumber pembangkat listrik.
Selain itu ombak dipakai untuk sumber listrik bagi mercusuar yang ada di
tebing.
9. Pasang dan Surut Air Laut
Pasang
surut air laut adalah naik dan turunnya permukaan air laut (Baca: Manfaat Pasang Surut Air Laut). pasang surut air laut juga
dapat dijadikan sebagai sumber tenaga listrik. Walau pemakaian metode ini belum
banyak di ketahui dan dipakai oleh negara- negara di dunia. Akan tetapi metode
ini mampu membantu pasokan listrik di desa- desa nelayan di pinggir pantai yang
belum terkenan aliran listrik.
10. Biomassa
Biomassa
adalah sisa- sisa mahkluk hidup yang telah mati, tapi jasadnya masih dapat di
pakai oleh manusia. Biomassa antara lain sisa serbuk kayu dan sisa kulit kayu
di pakai kembali dalam pembuatan mebel. Selain itu sisa rumput kering di pakai
kembali untuk pupuk kompos. Sisa kotoran hewan juga di pakai sebagai energi
alternatif pengganti bahan bakar dari gas alam, yaitu biogas.
11. Geotermal
Geotermal
adalah energi yang berasal dari panas bumi. Energi ini dianggap sebagai energi
alternatif sebagai pembangkit listrik, karena energi ini adalah energi yang
bersih dan ramah lingkungan. Energi ini belum menjadi energi yang umu di pakai,
dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
12. Nuklir
Nuklir
adalah energi buatan yang berasal dari proses pemecahan atom. Nuklir banyak
dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Salah satu negara yang memakai
energi ini adalah jepang. Nuklir juga menjadi alasan berhentinya perang dunia
kedua, karena efek ledakan yang di timbulkan oleh nuklir sangat besar.
2.
Tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah setiap sumber daya
alam yang akan habis apabila digunakan terus-menerus, karena keberadaannya
terbatas dan tidak bisa diperbaharui, didaur ulang, atau dibuat kembali. Dalam
istilah asing, sumber daya alami ini disebut non-renewable resources.
Ada banyak contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui terdapat di sekitar lingkungan kita. Jenis sumber daya ini umumnya memiliki ciri harganya yang mahal, akan mencapat titik kelangkaan, dan ketersediaannya tetap atau tidak bertambah.
Ada banyak contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui terdapat di sekitar lingkungan kita. Jenis sumber daya ini umumnya memiliki ciri harganya yang mahal, akan mencapat titik kelangkaan, dan ketersediaannya tetap atau tidak bertambah.
Contoh-contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut antara
lain:
1. Bahan Mineral
Contoh yang
pertama adalah bahan mineral. Tahukah Anda apa itu bahan mineral? Bahan mineral
adalah padatan berupa senyawa kimia non-organik yang sifatnya homogen dan
terbentuk secara alami. Bahan mineral biasanya ditambang dari alam dan
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan beragam jenis logam. Contoh bahan
mineral di antaranya emas, perak, besi, tembaga, nikel, bauksit, timah, dan
lain sebagainya.
Ketersediaan bahan mineral di alam tidak bertambah meskipun ia terus digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kendati mereka dapat didaur ulang, tapi jumlahnya tidak sebanding dengan besarnya penggunaan. Oleh karena itu, suatu saat jumlah bahan mineral di alam pasti akan mengalami kelangkaan.
Ketersediaan bahan mineral di alam tidak bertambah meskipun ia terus digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kendati mereka dapat didaur ulang, tapi jumlahnya tidak sebanding dengan besarnya penggunaan. Oleh karena itu, suatu saat jumlah bahan mineral di alam pasti akan mengalami kelangkaan.
2. Minyak Bumi
Minyak bumi juga
termasuk contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Minyak bumi
diolah menjadi beragam produk seperti bensin, solar, minyak tanah, avtur, oli,
aspal, dan lilin. Produk-produk tersebut digunakan secara terus menerus sebagai
sumber energi fosil, sementara cadangannya bahan bakunya di alam semakin
menipis. Oleh karena itu, minyak bumi juga suatu saat akan mengalami
kelangkaan.
3. Gas Alam
Sama seperti
minyak bumi, gas alam juga akan mengalami kelangkaan karena digunakan secara
terus menerus sedangkan ia tidak dapat diperbanyak (diperbaharui) kembali. Gas
alam biasa kita gunakan dalam bentuk LPG dan LNG sebagai bahan bakar kompor gas
atau kendaraan dengan bahan bakar gas.
4. Batu Bara
Contoh sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui selanjutnya adalah batu bara. Batu bara
termasuk bahan tambang yang digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik.
Listrik yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari bahan baku batu bara. Dalam
prosesnya, batu bara dibakar untuk menghasilkan panas (kalor) yang kemudian
diubah menjadi energi listrik.
Batu bara tidak dapat diperbaharui atau dibuat kembali, oleh karena itu suatu saat ia akan hilang dari bumi dan mencapai titik langka, terlebih jika dalam pemanfaatannya kita tidak bijaksana.
Batu bara tidak dapat diperbaharui atau dibuat kembali, oleh karena itu suatu saat ia akan hilang dari bumi dan mencapai titik langka, terlebih jika dalam pemanfaatannya kita tidak bijaksana.
5. Batu Mulia
Intan, permata, safir, dan beragam batu mulia lainnya dijual dengan harga
mahal karena kelangkaannya. Batu mulia juga termasuk contoh sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui karena kita tidak bisa mensitetisnya atau
membuatnya sendiri.
Nah, itulah beberapa contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui beserta penjelasannya. Semoga dengan mengetahui bahwa barang-barang di atas termasuk SDA yang tidak dapat diperbaharui, kita bisa semakin bijaksana dalam memanfaatkanya
Nah, itulah beberapa contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui beserta penjelasannya. Semoga dengan mengetahui bahwa barang-barang di atas termasuk SDA yang tidak dapat diperbaharui, kita bisa semakin bijaksana dalam memanfaatkanya
Sumber daya
alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau azaz :
a.
Azaz maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan
harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b.
Azaz lestarai
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan,
menjaga keseimbangan alam.
c.
Azaz Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa
bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
2. Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara
a. Ideologi
Ideologi
suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yangdijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.Ideologi
merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta
yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata.Ideologi dapat dijabarkan
kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaiannilai yang tersusun secara
sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.Dalam strategi pembinaan
ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu : Ideologi harus diaktualisasikan
dalam bidang kenegaraan oleh WNI‡ Ideologi sebagai perekat pemersatu harus
ditanamkan pada seluruh WNI
Ideologi harus dijadikan panglima,
bukan sebaliknya‡ Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan
kedinamisan‡ Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa
dandijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat‡ Kalangan
elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkancita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankankepentingan bangsa‡
Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius,
demokratis,nasionalis, dan berkeadilan
Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkanmotivasi
untuk mewujudkan cita-cita bangsa
b. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan,
atau kebijaksanaanyang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan
politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang
memberikaninput dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.Sistem
politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukankehidupan politik
di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesiauntuk meningkatkan ketahanan
di bidang politik adalah upaya mencarikeseimbangan dan keserasian antara
keluaran dan masukan berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari
demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakatdalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa
untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah
upayameningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa
secaramerata ke seluruh wilayah negara.Upaya untuk menciptakan ketahan ekonomi
adalah Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism,
etatisme, dantidak dibenarkan adanya monopoli Struktur ekonomi dimantapkan
secara seimbang dan selaras antarsektor Pembangunan ekonomi dilaksanakan
bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
harus dilaksanankan secaraselaras dan seimbang antarwilayah dan
antarsektor Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan
kemandirianekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan
melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan
faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik
budaya bangsa yang berisai keuletan untuk mengembangkankekuatan nasional
dalmmenghadapi dan mengatasi ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik
yanglangsung maupun yang tidak langsung, yang membahayakan kelangsunganhidup
sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya
adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Dengan
demikian, ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana
setiap wargamasyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan
segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila.
e. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletandan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakanidentitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Ketahanan dibidang keamanan adalah
ketangguhan suatu bangsa dalam
upaya bela negara, dimana seluruh IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun,dikerahkan
secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjaminterselenggaranya
Sistem Ketahan Nasional
Prinsip- prinsip
Sistem Ketahanan Nasional antara lain :Bangsa Indonesia cinta damai tetapi
lebih cinta kemerdekaan
Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila,
landasankonstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara
Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan
nasional Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata).
3.
Hubungan antar Gatra
Antara Trigatra dan Pancagatra
serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang
dinamakan korelasi dan interdependensi, dalam arti bahwa:
a.
Ketahanan
Nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam
mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar
untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional (Pancagatra).
b.
Ketahanan
nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang utuh,
menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam
keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra).
c.
Kelemahan
di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu
atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang
lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
d.
Ketahanan
Nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integrative dari
kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology, politik,
ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya
hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut:
(1)
Gatra geografi, Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan
persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi
karakter geografi.
(2)
Antara Gatra Geografi dan Gatra Kependudukan; Bentuk-bentuk kehidupan dan
penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter
geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari
pendudukanya.
(3)
Antara Gatra Kependudukan dan Gatra Kekayaan Alam; Kehidupan dan penghidupan
pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan
alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran
kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan
alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan
alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki
kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4)
Hubungan Antar gatra Dalam Pancagatra; Setiap gatra dalam Pancagatra memberikan
kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima
kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.
a. Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik,
Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dalam arti ideologi sebagai
falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan nilai penentu bagi
kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra dalam
memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
b.
Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan
dan Keamanan; Berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan
kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembnagan ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan. Ia
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran
ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
c. Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi,
Politik, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan ekonomi yang
tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut,
mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung
pengembangan Pertahanan dan Keamanan.
Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan
peningkatan ketahanan aspek lain.
d. Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra
Ideologi, Politik, Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan; Dalam arti kehidupan
sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian, akan
menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan
politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan
serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara
serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di
dalam suasana aman dan damai. Kebesaran
dan keseluruhan nilai sosila budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan
dan keamanan nasional baik fisik materiik maupun mental spritual. Keadaan sosial yang timpang dengan
kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan
sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.
e.
Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi
dan Sosial Budaya; Dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang
stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang
kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil,
dinamis, maju dan berkembnag di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan
menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
D. Peran Serta Warga Negara Mendukung
Implementasi Wawasan Kebangsaan
Wawasan Nusantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia
dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa
dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Karena
itu, implementasi atau penerapan
Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi
atau golongan. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola
yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh sebagai berikut.
1)
Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat
2)
Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber
daya alam itu sendiri.
3)
Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah
yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk
perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang
Pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan
bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah,
agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya.
4)
Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuhkembangkan kesadaran
cinta tanah air
dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela
negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air
dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan
menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap
bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun datangnya, atau setiap
gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara.
5)
Dalam
pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas,
implementasi Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undagan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di
samping itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata
sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaa sehingga menciptakan
kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu
menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang
tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
6)
Untuk
itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program
yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan
implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pengukuhan
Wawasan.Nusantara.
Dengan demikian, NKRI dan Wawasan Nusantara
merupakan satu paket dalam kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan
nasional yang tidak bisa tergantikan dengan yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar